SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
PENGAMATAN
SWALAYAN

DI SUSUN OLEH :
|
HORITSYAH PAHLEVI
|
0211 12 298
|
IIS YULISDA
|
0211 12 304
|
|
GALIH NOVIANGGARA
|
0211 12 319
|
|
TIARA YASMIN
|
0211 12 329
|
UNIVERSITAS
PAKUAN
Bogor,
Oktober 2013
KATA PENGANTAR
Assalamuilaikum
warahmatullaahi wabarokatuh,
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami
dengan tepat waktu.
Penyusun
membuat makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan, dengan
membaca makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang Sistem Informasi
Manajemen. Makalah ini dapat
dipergunakan bagi pelajar, mahasiswa atau siapa saja yang ingin mengetahui
tentang Sistem Informasi Manajemen, dengan segenap ketulusan hati, kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh.
Bogor, Oktober 2013
PENULIS
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Perusahaan
merupakan salah satu bagian dari dunia usaha, dan setiap perusahaan apakah itu
perusahaan manufaktur ataupun perusahaan dagang, selalu memerlukan sistem
informasi. Menyadari begitu pentingnya suatu sistem informasi dalam menjalankan
kegiatan usaha , maka perusahaan harus memiliki sistem yang baik agar kegiatan
usaha yang dilakukan dapat berjalan lancar sebab suatu sistem yang baik akan
menghasilkan kegiatan yang terencanan, terarah dan terpadu sehingga apa yang
diharapkan oleh perusahaan akan terwujud.
Dari
sekian banyak kegiatan perusahaan tersebut salah satunya adalah sistem
pembelian. Sistem Pembelian ini merupakan salah satu sistem dalam proses
pengadaan barang atau merchandising. Sistem pengadaan barang ini merupakan
salah satu fungsi penting dalam kegiatan suatu perusahaan dagang. Sebagaimana
kita ketahui bahwa kegiatan dalam perusahaan dagang adalah membeli
barang-barang untuk dijual kembali kepada konsumen.
Masalah-masalah yang sering timbul dalam
proses pengadaan barang ini adalah barang-barang apa sajakah yang harus dibeli,
kebijakan-kebijakan apa yang harus diterapkan pada pemasok, bagaimana kita bisa
mengetahui barang yang telah dipasok dapat dijual dan banyak lagi masalah yang
dapat kita kupas dari proses pengadaan barang ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Lokasi pengamatan
:
Giant
Swalayan
2.2
Informasi yang di hasilkan.
Dari pengamatan yang kami lakukan terhadap
sekian kegiatan perusahaan tersebut salah satunya adalah sistem pembelian.
Sistem Pembelian ini merupakan salah satu sistem dalam proses pengadaan barang
atau merchandising. Sistem pengadaan barang ini merupakan salah satu fungsi
penting dalam kegiatan suatu perusahaan dagang. Sebagaimana kita ketahui bahwa
kegiatan dalam perusahaan dagang adalah membeli barang-barang untuk dijual
kembali kepada konsumen.
Dari
pengamatan yang telah kita lakukan, informasi yang di hasilkan dari adalah
terdapat banyaknya pilihan produk, fasilitas kebersihan yang terjaga, sistem
transaksi yang sudah memenuhi standar dengan menggunakan mesin cashier yang
canggih, dan keramahan serta pelayanan yang baik yang di berikan oleh pegawai
kepada customer.
2.3
Data yang di butuhkan.
Menurut
kelompok kami data yang di butuhkan dalam pengamatan ini adalah data yang
mempunyai ikatan dalam proses jual beli yang terjadi di Giant Swalayan ini,
seperti kelengkapan produk yang di jual, mesin dan tekhnologi yang di gunakan
dalam proses penjualan (mesin cashier), pemeliharaan fasilitas, dan sistem
pelayanan pegawai kepada customer.
Mengapa
data ini di perlukan? Karena dengan adanya data tentang kelengkapan produk yang
di jual kita dapat mengetahui kualitas swalayan tersebut sudah cukup baik atau
belum, sehingga dapat memberikan alasan kepada masyarakat untuk belanja dengan
cara yang efesien dan efektif tanpa ragu akan produk-produk yang di jual di
swalayan ini. Dengan adanya mesin transaksi yang canggih kita dapat mengetahui
berapa barang yang keluar dan uang yang di dapat setiap transaksinya, kecakapan
para pegawai dalam memelihara fasilitas yang ada di swalayan ini untuk dapat
selalu di kunjungi pelanggan secara nyaman, serta kecakapan pelayanan para
pegawai kepada customer kita dapat menilai baik atau tidaknya para pegawai
melayani para pelanggan, sehingga para pelanggan memiliki rasa nyaman untuk
berbelanja di swalayan ini.
BAB
III
URAIAN
3.1 Uraian terhadap sistem yang anda amati
menurut karakteristik system.
Menurut
pendapat kami, dengan pengamatan yang telah kami lakukan ini sesuai dengan
karakteristik-karakteristik sistem. Yaitu yang pertama adalah Komponen (component) artinya, sesuatu yang menjadi bagian sistem (benda, aturan,
orang).
Dalam arti luas, dalam karakteristik komponen ini sesuatu yang terdapat dalam
swalayan ini semuanya masuk dalam bagian sistem. Sehingga di antara satu dan
lainnya saling berkesinambungan. Oleh karena itu sistem dalam swalayan tersebut
saling berkaitan erat.
Contohnya,
di dalam swalayan ini terdapat produk-produk sebagai objek penjualan, untuk
menjual produk-produk ini harus di tunjang dengan pelayanan yang bagus dari
pegawai terhadap pelanggan supaya produk yang di jual dapat terjual dengan
lancar. Selain itu, dalam transaksipun telah di lengkapi dengan mesin yang
canggih, sehingga barang yang keluar dapat terdeteksi secara langsung tanpa
proses yang repot. Oleh karena itu, karakteristik di swalayan ini termasuk
dalam karakteristik komponen. Karena, antara benda yang berupa mesin mesin
pendukung penjualan dengan produk yang di jual, serta orangnya yang berupa
pegawai, ini semuanya saling berkaitan erat.
Kemudian di karakteristik ke dua yaitu Batas (boundary) artinya sesuatu yang membedakan dengan sistem lainnya.
Artinya, dalam sistem ini terdapat batasan yang membedakan antara sistem yang
satu dengan sistem yang lainnya. Sehingga sistem dalam swalayan ini dapat
terlihat berbeda dengan sistem yang ada di swalayan lainnya. Adanya sesuatu
yang membedakan ini merupakan suatu tolak ukur untuk konsumen untuk mengukur
perbandingan antara sistem ini dengan sistem yang lainnya.
Contohnya,
di swalayan ini memiliki harga yang sedikit berbeda dengan swalayan lainnya,
sehingga para konsumen dapat mengukur keterjangkauan mereka untuk berbelanja di
sini.
Selanjutnya menurut karakteristik lingkungan (environment) artinya sesuatu yang berada di luar sistem (mempengaruhi
sistem).
Artnya, dalam sistempun lingkungan sangat berpengaruh besar. Adanya persaingan
di luar lingkungan sistem dapat memacu sistem untuk lebih meningkatkan
kualitasnya karena adanya pengaruh dari luar itumerupakan ancaman bagi sistem.
Contohnya, adanya persaingan dari swalayan lain dalam pengembangan dan
pengadaan produk sehingga mempengaruhi keadaan swalayan ini.
Karakteristik selanjutnya adalah Penghubung (interface) yang artinya menjembatani fungsi antar komponen .
maksudnya, dengan adanya penghubung ini antar komponen dalam sistem ini dapat
bekerja saling berkesinambungan sehingga segala proses dalam sistem ini dapat
bekerja dengan baik secara berkesinambungan. Contohnya, adanya penghubung
antara divisi datu dengan yang lainnya sehingga adanya kerja sama dalam sistem
yang menghasilkan kelancaran dalam pengadaan barang.
Karakteristik selanjutnya adalah Masukan (input) yang berarti sesuatu yang digunakan sebagai bahan untuk diolah
lebih lanjut. Dengan adanya masukan ini, kita dapat mengolah bahan
yang telah kita dapatkan. Sehingga kita dapat mengukur hasil yang akan kita
peroleh melalui olahan yang kita lakukan. Contohnya, kita memperoleh data yang
di peroleh lewat mesin transaksi, kemudian kita mengolahnya lewat sistem
komputer sehingga kita dapat mengetahui berapa dana yang masuk, dan berapa
keuntungan yang kita dapatkan.
Selanjutnya terdapat karakteristik sistem yang di
namakan Pengolahan (processing) yang artinya kegiatan memproses bahan masukan menjadi hasil keluaran.
Dalam sistem ini masukan di proses sedemikian rupa oleh sistem suapaya menjadi
keluaran yang akan di gemari oleh masyarakat.
Karakteristik selanjutnya adalah Keluaran (output) : berbagai macam bentuk yang dihasilkan melalui
pengolahan. Ini merupakan titik akhir yang di hasilkan melalui
proses pengolahan. Di dalam output ini kita akan mengetahui keluaran atau hasil
yang di hasilkan oleh sistem seperti apa, baik atau buruk dan pantas atau
tidak. Dari output ini kita dapat mengukur kekurangan dan kelebihan dari sistem
ini.
Karakteristik selanjutnya adalah Sasaran (objevtive) artinya sesuatu
yang ingin dicapai dalam jangka pendek dan atau panjang.
Dengan adanya sasaran ini swalayan ini dapat menentukan target-target yang
menurutnya dapat membantu sistem dalam mencapai sasaran. Sehingga tujuan yang
di buat oleh sistem ini akan tercapai sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Contohnya, dalam bisnis ini sistem mengarahkan sasaran kepada konsumen untuk
berbelanja produk-produk di swalayan ini, sehingga profit yang di hasilkan
sesuai dengan apa yang di inginkan sebelumnya.
Karakteristik selanjutnya adalah Tujuan (goal) artinya pencapaian akhir yang hendak dicapai dalam waktu yang
panjang.
Tujuan ini di bentuk untuk meraih titik puncak pencapaian yang di inginkan.
Oleh karena itu dengan adanya tujuan ini sistem dapat bekerja lebih terarah
sehingga dapat mencapai cita-cita yang di inginkan. Contohnya, dalam tahun ini
swalayan ini mempunyai tujuan mencapai profit yang tinggi, dengan adanya tujuan
ini komponen (pegawai, mesin, tekhnologi) dalam sistem ini saling
berkesinambungan bekerjasama dengan terarah untuk merealisasikan tujuan
tersebut.
Kemudian selanjutnya Kendali (control) merupakan
cara menjaga sistem
agar tetap berjalan sesuai rencana dan tujuannya. Dengan adanya
kendali ini kita dapat menjaga sistem dengan baik sesuai aturan-aturan dan
standar yang ada. Sehingga tidak terjadi penyelewengan di dalam sistem.
Sehingga dalah segala proses dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contohnya,
dalam sistem ini seorang manajer selalu mengontrol segala yang di lakukan ddi
dalam sistem. Sehingga proses demi proses yang berjalan dapat berjalan lancar
sesuai dengan aturannya.
Karakteristik yang terakhir adalah Umpan Balik (feed back) yang
artinya mengukur
operasional proses sistem (mengembalikan kondisi menyimpang menjadi standar).
Dengan adanya umpan balik ini kita dapat mengetahui apakah kinerja yang kita
lakukan selama ini dapat menghasilkan umpan balik yang tinggi atau rendah. Jika
umpan balik yang di hasilkan rendah, maka perlu adanya perombakan sistem.
Sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang maksimal. Karena usaha yang baik
adalah dapat menghasilkan umpan balik dalam waktu yang cepat.
3.2 Penggolongan
menurut Klasifikasi Sistem.
Menurut
kelompok kami terhadap pengamatan yang telah kami lakukan, swalayan yang kami
amati termasuk dalam Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.
Sistem abstract artinya tidak tampak nyata (OS, program
komputer). Artinya dalam proses bisnis yang di
lakukan perusahaan swalayan ini prosen prosen bisnisnya tidak terlihat nyata
atau tidak tampak secara fisik, melainkan menggunakan sistem komputer atau
dengan Operasi sistem. Sehingga proses yang di jalankan berjalan dengan baik
tanpa adanya data yang tercecer. Dengan adanya sistem ini dapat menjadikan
bisnis ini lebih efektif dan efesien.
Selain
itu, dalam bisnis ini terdapat juga Physical system yang artinya Tampak nyata bisa dijamah (komputer, manusia).
Maksudnya, jika perusahaan ini di lihat dari dan di tinjau secara mendetail
dapat terlihat jelas secara fisik dari data kompuernya dan manusia-manusia yang
bekerja dalam bisnis ini. Sehingga kita dapat menilai baik buruknya perkembangan
dari perusahaan tersebut melalui Physical sistem yang dapat terlihat jelas jika
kita amati.
3.3 Informasi
yang di hasilkan menurut Fungsi Informasi
Menurut
pengamatan yang kami lakukan, sistem yang kami amati ini memiliki fungsi
informasi yang bersifat Nilai informasi, karena dalam Nilai informasi terdapat
unsur unsur sebagai berikut :
Bersifat
luas dan lengkap
Dalam swalayan ini terdapat sistem
yang luas dan lengkap, sistem yang saling berkesinambungan antara yang satu dan
yang lainnya, sehingga dalam proses pengadaan barang pun barang yang di
inginkan tersedia lengkap di sini.
Memperhatikan
ketelitian (accuracy)
Di swalayan ini terdapat ketelitian
yang akurat, karena swalayan ini menggunakan tekhnologi yang canggih, dengan
menggunakan sistem komputerisasi dalam prosesnya sehingga menyediakan data data
yang akuran mulai dari pemasokan barang hingga transaksi.
Ketepatan
waktu (timeliness)
Dengan adanya sistem yang memadai di
swalayan ini, ketepatan waktupun dapat teratasi dengan cepat, karena segalanya
di proses melalui sistem tehknologi, sehingga dalam transaksi, pembuatan
laporan, serta data data mengenai barangpun dapat cepat terselesaikan
Dapat
diukur
Dengan adanya fungsi informasi yang
bersifat nilai ini, kita dapat mengukur seberapa baik dan buruknya perusahaan
ini berjalan. Sehingga dengan adanya ukuran ini, kita dapat meningkatkan
kinerja perusahaan untuk lebih baik lagi sesuai keinginan pelanggan.
3.4 Kelompok
informasi yang di hasilkan menurut level manajemen
Berdasarkan kepada konsep manajeman,
manajemen memiliki fungsi untuk merencanakan, menyusun(mengorganisir),
menempatkan, mengarahkan dan mengendalikan apakah rencanan yang dibuat telah
terealisasi dengan baik. Untuk menjalankan fungsi tersebut manajemen tidak
mungkin dapat melakukannya tanpa memiliki informasi berkualitas yangdiperlukan.
Informasi yang diterima oleh manajemen selain harus berkualitas (akurat, tepat
waktu, lengkap, relevan) juga informasi tersebut harus selaras dan saling
berkaitan dengan informasi-informasi lainnya yang ada disuatu organisasi.
Informasi yang digunakan oleh manajemen untuk membantu melaksanakan fungsinya
disebut sebagai informasi manajemen, informasi manajemen dihasilkan oleh suatu
sistem informasi manajemen.
Jadi peran sistem informasi manajemen bagi suatu organisasi adalah
mendukung operasi bisnis perusahaan, sistem pengambilan keputusan dan
keunggulan bersaing secara strategis.
” Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang diperlukan
oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya”.
Informasi manajemen yang disajikan oleh sistem informasi manajemen bagi
kepentingan manajemen harus dapat mendukung pelaksanaan fungsi manajemen
sehingga informasi manajemen yang dihasilkan haruslah berkualitas. Seperti yang
diungkapakan oleh Mc Leod bahwa pada intinya informasi harus :
1. Relevan : Informasi yang diterima harus sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Tepat waktu : Informasi harus tersedia pada saat diperlukan
3. Akurat : Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya
4. Lengkap : Informasi yang diberikan tidak sepotong-sepotong dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Akurat : Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya
4. Lengkap : Informasi yang diberikan tidak sepotong-sepotong dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Penyusunan Sistem informasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan mempunyai
tujuan sebagai berikut :
1. Untuk Meningkatkan informasi. Yaitu informasi yang tepat guna, terpercaya dan tepat waktu. Dengan kata lain sistem informasi harus dengan cepat dan tepat dapat memberikan informasi yang diperlukan.
1. Untuk Meningkatkan informasi. Yaitu informasi yang tepat guna, terpercaya dan tepat waktu. Dengan kata lain sistem informasi harus dengan cepat dan tepat dapat memberikan informasi yang diperlukan.
2. Untuk Meningkatkan Sistem Internal Cek
atau Sistem Pengendalian Intern. Yaitu
sistem pengendalian intern yang diperlukan agara dapat mengamankan kekayaan
perusahaan. Ini berarti bahwa sistem informasi yang disusun juga harus
mengandung kegiatan sistem Pengendalian Intern (Internal Cek)
3. Untuk Dapat Menekan Biaya. Ini berarti bahwa biaya tata usaha untuk
menyusun sistem informasi harus seefisien mungkin.
Dengan
demikian dapat di simpulkan bahwa informasi yang kita dapatkan ini termasuk
dalam level manajemen TOP LEVEL karena dalam menjalankan sistem ini bukan hanya
Perencanaan dan Pengendalian
Operasional saja melainkan adanya perencanaan strategis yang mendukung
persaingan terhadap perusahaan lain dan strategi untuk kemajuan yang akan di
raih oleh perusahaan (swalayan) yang telah kami amati ini.
Kesimpulan
Dari pengamatan yang kami lakukan terhadap
sekian kegiatan perusahaan tersebut salah satunya adalah sistem pembelian.
Sistem Pembelian ini merupakan salah satu sistem dalam proses pengadaan barang
atau merchandising. Sistem pengadaan barang ini merupakan salah satu fungsi
penting dalam kegiatan suatu perusahaan dagang. Sebagaimana kita ketahui bahwa
kegiatan dalam perusahaan dagang adalah membeli barang-barang untuk dijual
kembali kepada konsumen.
Oleh karena itu untuk memperoleh prestasi terbaik dalam pengembangan bisnis ini perlu adanya penerapan karakteristik-karakteristik sistem yang kuat. Supaya sistem lebih dapat mengontrol segala aspek karakteristik dengan baik. Sehingga dapat menghasilkan prestasi terbaik dalam segala kegiatannya.
Oleh karena itu untuk memperoleh prestasi terbaik dalam pengembangan bisnis ini perlu adanya penerapan karakteristik-karakteristik sistem yang kuat. Supaya sistem lebih dapat mengontrol segala aspek karakteristik dengan baik. Sehingga dapat menghasilkan prestasi terbaik dalam segala kegiatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar