Sabtu, 19 Oktober 2013

manajemen pemasaran



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur yang ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagi-bagi apa-apa yang dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan dengan keputusan bagi manajemen pemasaran  ( Philip Kotler ).
Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal pokok berikut:
·         Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk, kepuasan pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan sistem informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem pentunjuk penjualan atau suatu laporan triwulan dari peningkatan produk; sistem tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-masalah pemasaran yang mereka hadapi.
·         Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain, sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu yang dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang pemimpin individu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun sistem-sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran. Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
·         Ketiga, suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut harus dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data ataupun untuk memberikan data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus dirancang untuk memberikan berbagai bentuk data yang akan memandu pembuatan keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat yang dibutuhkan untuk merubah data tersebut ke dalam informasi yang akan membantu para pemimpin dalam membuat keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan terperinci. Untuk mencapai hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai sistem tersebut.
     
Materi kedua yang akan kami paparkan dalam makalah ini adalah lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang peluang pasar yang baru. Lingkungan pemasaran terdiri dari :
1.      Lingkungan mikro perusahaan
2.      Lingkungan makro perusahaan
Namun penulis akan menekankan pada materi lingkungan makro yang terdiri dari Demografi,Ekonomi,Alam,Teknologi,Politik dan Hukum, serta Sosial Budaya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.       Apa yang dimaksud dengan sistem informasi pemasaran?
2.       Apa yang dimaksud dengan lingkungan pemasaran?
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      Untuk mengetahui tentang Sistem Informasi Pemasaran
2.      Untuk mengetahui tentang lingkungan pemasaran















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Marketing Information System 

            Menurut Philip Kotler
            “ A marketing information system (MIS) consisis of people, equipment, and procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and distribute needed, timely, and accurate information to marketing decision makers.”
            Artinya :
            Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.
            Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar.
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.
      Manajemen pemasaran akan sulit meraih peluang pasar apabila :
Informasi pemasaran yang benar tidak cukup
Informasi pemasaran yang salah terlalu banyak
Informasi yang di minta atau yang diperlukan sering terlambat
Informasi sering terhenti ditengah jalan atau  tidak sampai kebawahan, atau sebaliknya.
Informasi yang di butuhkan terlalu menyebar
Informasi itu penting karena :
   Adanya perkembangan atau pergeseran dari pemasaran lokal ke pemasaran nasional, dan seterusnya
 ke pemasaran internasional atau global
  Adanya perkembangan atau pergeseran dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli
 Adanya perkembangan atau pergeseran dari persaingan harga ke persaingan bukan harga
   2.1.1  Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu :
1.      Komponen input
2.      Komponen model
3.      Komponen output
4.      Komponen basis data

          Komponen Input Pemasaran
   Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran. 
Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan  informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak
Yang berbagi dengan area fungsional lain.
Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
     2.1.2 Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
Ø  Sistem Laporan Internal 
 Dasar sistem informasi yang digunakan oleh manager pemasaran adalah Sistem Laporan Internal. Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat persediaan, utang piutang, dan lain-lain. Dengan menganalisis informasi-informasi ini manager dapat melihat ada atau tidaknya peluang atau masalah penting.
     Sistem ini terdiri dari :
1.      Sistem pesan, kirim, tagih
Inti dari sistem laporan internal adalah siklus pesan, kirim, tagih. Petugas penjualan yang representatif , penyalur, dan pelanggan mengirim pesanan ke perusahaan. Departemen (bagian) pesanan meniapkan beberapa nota dan mengirimkan salinannya ke berbagai departemen (bagian) yang terkait.
Nota pengiriman dan tagihan di kirimkan kepada pembeli dan dua salinannya dikirimkan pula kepada departemen (bagian) yang terkait.
2.      Sistem laporan penjualan
Manajemen pemasaran menerima laporan penjualan beberapa waktu setelah transaksi  terjadi.
Dalam hal ini manager pemasaran sering menerima laporan penjualan terlambat. Untuk meningkatkan ketepatan waktu laporan penjualan, maka perlu di jadwalkan secara teratur.
3.      Mengembangkan sistem laporan yang berorientasi pada pemakai
Dalam mengembangkan suatu sistem informasi penjualan yang mapan, perusahaan harus menghindari lubang-lubang perangkap. Pertama, informasi yang diterima manager terlalu banyak, sehingga membingungkan bahkan memusingkan manager untuk menelaahnya. Kedua, informasi yang diterima terlalu baru, sehingga belum mungkin dapat ditanggapi atau di telaah oleh manager.
Oleh karena itu, sistem informasi pemasaran yang baik hendaklah sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan diinginkan manager tersebut.

Ø  Sistem Intelejen Pemasaran ( Marketing Intelligence System)

                      “A maketing intelligence system is a set of procedures and sources used by managers to obtain their every day information about pertinent development in the marketing environment.”
            Artinya :
            Sistem intelejen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang dipergunakan oleh manager untuk memperoleh informasi harian mengenai perkembangan penting di dalam lingkungan pemasaran.
                      Intelejen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang situasi dan kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran berusaha mencari dan meraih data dan informasi yang di butuhkan dan diinginkan oleh manager pemasaran.
Cara melakukan pengamatan dan penyelidikan, manager perusahaan dapat menempuh 4 (empat) cara yaitu :
1.   Pengamatan tanpa arah ( undirected viewing)
Yaitu menyingkapkan informasi secara umum tanpa ada tujuannya yang jelas.
2.   Pengamatan bersyarat ( conditioned viewing)
Yaitu penyingkapan informasi secara terarah dan lebih jelas, tanpa melakukan penelitian secara aktif.
3.    Penyelidikan tidak formal ( informal search )
Yaitu melakukan penyelidikan langsung, tetapi tidak dilakukan secara aktif, hanya sekedar mengumpulkan informasi –informasi tertentu.
4.    Penyelidikan formal ( formal search )
Yaitu melakukan penyelidikan secara teratur, disusun dengan suatu rencana, prosedur maupun metodologi yang jelas. Usaha melakukan intelejen pemasaran ini ada beberapa cara, yaitu :
 Pertama, manajer pemasaran melakukan sendiri dengan membaca referensi, dengan interview atau wawancara langsung dengan pelanggan, perantara, atau siapapun yang terkait.
 Kedua, melatih dan memotivasi tenaga penjual sebagai mata- mata untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan,
 Ketiga, membeli informasi dari luar.
 Keempat, bekerja sama dengan perantara agar menyampaikan informasi yang diperlukan.
 Kelima, membentuk pusat informasi pemasaran untuk menghimpun dan mengedarkan informasi pemasarannya.

Ø  Sistem Riset Pemasaran (Marketing Research System)

“Marketing research is the systematic design, collection, analysis, and reporting of data and findings relevant to a specific marketing situation facing company”.
Artinya:
Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengmpulan analisis, dan pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Cara mendapatkan data dan informasi yang spesifik tentang pemasaran (misalnya penyelidikan efektivitas periklanan), maka manajer pemasaran harus melakukan pula survai atau penelitian dalam bentuk lain secara sistematis dan analisis.
      Beberapa cara riset pemasaran
a.   Meminta jasa mahasiswa atau dosen suatu perguruan tinggi lokal untuk menyelenggarakan dan merencanakan proyek riset pemasaran.
b.   Menggunakan jasa perusahaan yang memang bergerak dalam bidang riset pemasaran.
c.    Melalui departemen atau bagian yang dibentuk oleh perusahaan tersebut.
d.    Asosiasi perusahaan yang memberikan pelayanan penelitian pemasaran.


Ruang lingkup riset pemasaran
a.       Penelitiann untuk mengetahui karakteristik pasar.
b.      Penelitian pengukuran potensi pasar.
c.       Analisis pangsa pasar.
d.      Analisis penjualan.
e.       Studi mengenai kecenderungan bisnis.
f.       Peramalan jangka pendek.
g.      Studi mengenai produk yang kompetitif.
h.      Peramalann jangka panjang.
i.        Studi mengenai harga.
j.        Tes terhadap penerimaan produk.

                  Proses riset pemasaran
a.   Menetapkan masalah dan tujuan riset
Langkah pertama adalah mendesain riset pemasaran tersebut daan memperkirakan besarnya biaya. Mendesain rencana penelitian meliputi:
Sumber data
Pendekatan riset
Instrumen riset
Rencana sampling
Metode kontak
Sumber data:
            Pertama mengumpulkan informasi dan sumber data sekunder, yaitu:
-     Sumber internal: laporan rugi laba perusahaan, neraca, laporan kunjungan wiraniaga dan lain-lain.
-     Publikasi pemerintah: kantor statistik dalam hal ini Biro Pusat Statistik (BPS).
-     Majalah dan buku: majalah-majalah dan bukku ataupun surat kabar yang relevan.
-     Data komersial: pusat biro Indonesia yang dikelola swasta
Data primer: yaitu melakukan survai ataupun bentuk lainnya. Ini    memerlukan biaya yang cukup   besar serta perencanaan yang matang.
-          Pendekatan riset: terdapat empat metode pokok dalam mengumpulkan data primer, yaitu observasi, kelompok fokus, survai, dan eksperimen
-          Instrumen riset: instrumen riset atau perangkat riset ada dua macam:
o   Kuisiner, dan
o   Peralatan makana
-          Rencana sampling: menyangkut tiga keputusan, yaitu:
o   Unit sampling
o   Prosedur sampling
-          Metode kontak: langkah terakhir adalah menentukan bagaimana caranya subjek dihubungi.
b.   Mengumpulkan informasi
Tahap ketiga dari proses riset pemasaran adalah mengumpulkan informasi. Bagaimana teknik atau metode pengumpulan data dan informasi tersebut. Selain menggunakan komputer serta alat elektronik lain, pada zaman modern sekarang banyak mempergunakan jalur WATS, cuthode-ray tubes (CRT), dan terminal masukan data (data-entry terminals).
c.   Menganalisis informasi
Tahap ke empat adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul baik secara tabulasi dan penjelasannya, maupun dengan analisis statistik.
d.   Menyajikan penemuan
Tahap terakhir dari proses riset pemasaran adalah bagaimana menyajikan hasil analisis atau penemuan tersebut. Penyajian ini dilakukan baik berupa angka-angka ataupun penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh manajer pemasaran guna pengambilan suatu keputusan. 

Karakteristik riset pemasaran yang baik
Lima karakteristik riset pemasaran yang baik, yaitu:
a.   Metode ilmiah, artinya riset tersebut menggunakan metoe ilmiah yang tepat.
b.   Kreativitas riset, artinya riset pemasaran tersebut mengembangkan cara-cara      yang inovatif untuk memecahkan masalah.
c.   Metode beragam, artinya berusaha tidak hanya terikat pada satu metode, tetapi juga diupayakan cara lain yang mendukung tingkat kepercayaan data dan informasi yang dikumpulkan.
d.  Model dan data yang saling bergantung, artinya model dan data atau informasi-informasinya saling mendukung dengan  jelas.
e.   Nilai dan biaya informasi, artinya nilai informasi yang diperoleh hendaklah sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
Pemanfaatan riset pemasaran oleh manajemen
 a.  Konsep yang sempit tentang riset pemasaran.
b.   Kualitas penelitian pemasaran yang tidak memadai.
c.   Hasil yang diperoleh terlambat sampainya.
d.  Penemuannya kadang-kadang keliru atau salah tanggap.
e.   Perbedaan intelektual antara peneliti manajer pemasaran.

Ø  Sistem Bantuan Dalam Keputusan Pemasaran (Marketing Decision Support System)
MDSS adalah menyusun sekumpulan data, sistem, alat, dan teknik, dengan bantuan perangkat keras dan perangkat lunak yang dipergunakan oleh organisasi/perusahaan dan menginterprestasikan informasi yang relevan dari bisnis dan perubahan lingkungan untuk membuat suatu keputusan terbaik.
Karena pasar dan aktifitas pemasaran makin kompleks dan modern, maka para manajer membutuhkan peralatan canggih untuk menganalisis pasar dan membuat suatu keputusan. Manajer pemasaran akan menerima dan mempelajari laporan dari peneliti pemasaran dan lainnya mempergunakan peralatan yang maju, seperti analisis regresi ganda, analisis optimalisasi, dan lain-lain. Para manajer membutuhkan kriteria khusus untuk memahami hasilnya agar benar-benar di mengerti.
Dewasa ini, banyak perusahaan dimana para manajernya dapat duduk dengan tenang di depan terminal komputernya, dan komputer mampu menyimpan bank statistik yang terjadi baik, dan model keputusan yang akan memoles sistem dukungan keputusan pemasaran.
Perkembangan program perangkat lunak akan mampu membantu para manajer pemasaran menganalisis, mengendalikan operasi mereka. Suatu bantuan yang menguntungkan bagi mereka untuk merancang dan mempelajari riset pemasaran, pengelompokan pasar, menentukan harga dan anggaran periklanan, analisis media, perencanaan aktifitas perangkat lunak dan lain-lain.
Hambatan penggunaan riset
Beberapa faktor yang menghalangi penggunaan riset pemasaran, yaitu:
1.   Konsepsi riset pemasaran yang sempit
Para manajer memandang riset pemasaran sebagai operasi pencariaan fakta. Peneliti pemasaran, memilih sampel, melakukan wawancara, dan melaporkan hasilnya. Akan tetapi tidak di jelaskan masalahnya dengan cermat atau alternatif keputusan yang di hadapi manajemen.
2.   Kemampuan peneliti pemasaran yang tidak merata
Adanya peneliti pemasaran yang lunak, kurang kreatif, menyebabkan hasil riset kurang mengesankan.
3.   Hasil temuan riset yang terlambat dan kadang-kadang salah
Terlambatnya menyajikan (menyampaikan) riset, membuat manajer kecewa dan mulai salah hal ini mungkin di sebabkan karena faktor penyajian.
4.   Perbedaan kepribadian dan penyajiaan.







2.2 Lingkungan pemasaran
Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
2.2.1        Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Lingkungan pemasaran adalah suatu totalitas dari kekuatan-kekuatan dan keadaan- keadaan yang mempengaruhi pemasaran dari produk tertentu.
2.2.2        Faktor Pemasaran
Lingkungan terdiri dari lingkungan internal (terkendali) atau eksternal (tidak terkendali).
·         Faktor terkendali internal (juga disebut mikro lingkungan) adalah kemampuan keuangan, perusahaan sumber daya manusia, dengan lokasi, perusahaan pemasok, perusahaan agen atau distributor. Setiap faktor lingkungan dapat berubah, dan manajemen yang cerdas harus waspada untuk jangka pendek dan jangka panjang perubahan dan membuat penyesuaian bauran produk dan alokasi sumber daya manusia dan keuangan untuk melayani perubahan.
·         Faktor eksternal, tidak terkendali (juga disebut lingkungan makro) adalah pasar demografis, ekonomi, persaingan, teknologi baru dan pemerintahan dan kekuatan hokum atu politik.

1.      Lingkungan mikro
Ada tiga faktor lingkungan yang merupakan bagian dalam suatu system pemasaran perusahaan dan merupakn factor ekstern perusahaan adalah pasar, penyedia dan perantara pemasaran.
Secara umum factor tersebut dipandang sebagai factor yang tidak bisa dikontrol namun memberikan pengaruh yang lebih besar daripada factor lingkungan makro.
Menurut Kotler (1997) Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Terdapat 4 bauran pemasaran :
1.      Product
Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.(kotler)
2.      Price / Harga
Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.( kotler )
3.      Place / Tempat
Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.      ( Kotler )
4.      Promotion / Promosi
Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing. Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Kotler)

2.      Lingkungan makro
Lingkungan Makro perusahaan merupakan kekuatan social yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan makro perusahaan terdiri dari: Lingkungan demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.
-          Lingkungan Demografis
Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistic lain. Lingkungan demografi menjadi minat utama perusahaan karena lingkungan demografis menyangkut masyarakat, dan masyarakat membentuk pasar.
-          Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah factor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat beragam. Sejumlah negara mempunyai ekonomi subsisten-negara mengkonsumsi hasil pertanian dan industrinya sendiri. Negara-negara menawarkan peluang pasar yang kecil. Ekonomi industry-menawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang berbeda.


-          Lingkungan Alam
Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang berkembang untuk melindungi lingkungan.
-          Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan produk, dan peluang pasar, yang baru. Teknologi telah menciptakan benda-benda yang mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat elektronik mini, komputer, laptop, dan internet. Dengan adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan peluang baru.
-          Lingkungan Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan dalam lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang mempengaruhi atau membatasi berbagai organisai dan individu di dalam masyarakat tertentu.
-          Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai dasar, persepsi, selera, dan perilaku masyarakat. Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut.
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
Dasar sistem informasi yang digunakan oleh manager pemasaran adalah Sistem Laporan Internal. Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat persediaan, utang piutang, dan lain-lain. Dengan menganalisis informasi-informasi ini manager dapat melihat ada atau tidaknya peluang atau masalah penting.
Intelejen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang situasi dan kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran berusaha mencari dan meraih data dan informasi yang di butuhkan dan diinginkan oleh manager pemasaran.
Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengmpulan analisis, dan pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaa
Lingkungan pemasaran adalah suatu totalitas dari kekuatan – kekuatan dan keadaan – keadaan yang mempengaruhi pemasaran dari produk tertentu.
Lingkungan terdiri dari:
1.      lingkungan internal (terkendali) atau Lingkungan mikro.
2.      eksternal (tidak terkendali) atau lingkungan makro.



DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1. Jakarta:Erlangga.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar