BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari
sub-sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan
untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem
informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan
dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas
orang, peralatan, prosedur yang ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan
membagi-bagi apa-apa yang dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat
yang digunakan untuk pengambilan dengan keputusan bagi manajemen pemasaran ( Philip Kotler ).
Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu rancangan
yang menekankan pada tiga hal pokok berikut:
·
Pertama, sistem
informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas dan
bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan
saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan
yang ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan
produk, kepuasan pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu
rancangan sistem informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem
pentunjuk penjualan atau suatu laporan triwulan dari peningkatan produk; sistem
tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin pasar untuk mengambil berbagai
informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-masalah pemasaran yang mereka
hadapi.
·
Kedua, sistem
tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain, sistem
tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu
yang ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin
pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan
hanya suatu yang dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang
pemimpin individu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun
sistem-sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mendukung kelanjutan
pembuatan keputusan manajemen pemasaran. Untuk mencapai hal ini tujuan
organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan
atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut
harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
·
Ketiga, suatu sistem
informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran informasi yang
relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus
relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut
harus dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data ataupun untuk
memberikan data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus dirancang untuk
memberikan berbagai bentuk data yang akan memandu pembuatan keputusan
perusahaan dan memberikan alat-alat yang dibutuhkan untuk merubah data tersebut
ke dalam informasi yang akan membantu para pemimpin dalam membuat
keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan terperinci. Untuk
mencapai hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses
pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan
harapan dari pemakai sistem tersebut.
Materi kedua yang akan kami paparkan
dalam makalah ini adalah lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran
adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan
di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan
pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan
secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks
dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat
menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang peluang
pasar yang baru. Lingkungan pemasaran terdiri dari :
1. Lingkungan
mikro perusahaan
2. Lingkungan
makro perusahaan
Namun
penulis akan menekankan pada materi lingkungan makro yang terdiri dari
Demografi,Ekonomi,Alam,Teknologi,Politik dan Hukum, serta Sosial Budaya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1.
Apa yang dimaksud dengan sistem informasi pemasaran?
2.
Apa yang dimaksud dengan lingkungan pemasaran?
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.
Untuk mengetahui tentang Sistem Informasi Pemasaran
2.
Untuk mengetahui tentang lingkungan pemasaran
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Marketing
Information System
Menurut Philip Kotler
“ A
marketing information system (MIS) consisis of people, equipment, and
procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and distribute needed, timely,
and accurate information to marketing decision makers.”
Artinya :
Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang
ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-bagikan apa-apa yang
dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk
pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.
Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang tepat
dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen
perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar.
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah
kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran
yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian
promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran
selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut.
Manajemen pemasaran akan sulit meraih peluang pasar apabila :
Informasi
pemasaran yang benar tidak cukup
Informasi
pemasaran yang salah terlalu banyak
Informasi
yang di minta atau yang diperlukan sering terlambat
Informasi
sering terhenti ditengah jalan atau tidak sampai kebawahan, atau
sebaliknya.
Informasi
yang di butuhkan terlalu menyebar
Informasi
itu penting karena :
Adanya perkembangan atau pergeseran dari pemasaran lokal ke pemasaran
nasional, dan seterusnya
ke
pemasaran internasional atau global
Adanya
perkembangan atau pergeseran dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli
Adanya
perkembangan atau pergeseran dari persaingan harga ke persaingan bukan harga
2.1.1 Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem
informasi secara umum, yaitu :
1. Komponen input
2. Komponen model
3. Komponen output
4. Komponen basis data
Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari
lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem
peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi
pemasaran.
Komponen
Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk
input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan
untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga
produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan
produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal,
pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem
out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi
fungsi pemasaran, tapi banyak
Yang berbagi dengan area
fungsional lain.
Komponen
Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan
informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran Subsistem produk
menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan
informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung.
Subsistem harga membantu manajer
untuk membuat keputusan harga.
2.1.2 Subsistem Sistem Informasi
Pemasaran
Ø Sistem
Laporan Internal
Dasar sistem
informasi yang digunakan oleh manager pemasaran adalah Sistem Laporan Internal.
Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat persediaan, utang piutang,
dan lain-lain. Dengan menganalisis informasi-informasi ini manager dapat
melihat ada atau tidaknya peluang atau masalah penting.
Sistem ini terdiri dari :
1. Sistem pesan, kirim, tagih
Inti dari
sistem laporan internal adalah siklus pesan, kirim, tagih. Petugas penjualan
yang representatif , penyalur, dan pelanggan mengirim pesanan ke perusahaan.
Departemen (bagian) pesanan meniapkan beberapa nota dan mengirimkan salinannya
ke berbagai departemen (bagian) yang terkait.
Nota
pengiriman dan tagihan di kirimkan kepada pembeli dan dua salinannya dikirimkan
pula kepada departemen (bagian) yang terkait.
2. Sistem laporan penjualan
Manajemen pemasaran menerima laporan penjualan beberapa waktu setelah
transaksi terjadi.
Dalam hal ini manager pemasaran sering menerima laporan penjualan
terlambat. Untuk meningkatkan ketepatan waktu laporan penjualan, maka perlu di
jadwalkan secara teratur.
3. Mengembangkan sistem laporan yang
berorientasi pada pemakai
Dalam mengembangkan suatu sistem informasi penjualan yang mapan, perusahaan
harus menghindari lubang-lubang perangkap. Pertama, informasi yang diterima
manager terlalu banyak, sehingga membingungkan bahkan memusingkan manager untuk
menelaahnya. Kedua, informasi yang diterima terlalu baru, sehingga belum
mungkin dapat ditanggapi atau di telaah oleh manager.
Oleh karena itu, sistem informasi pemasaran yang baik hendaklah sesuai
dengan apa yang dibutuhkan, dan diinginkan manager tersebut.
Ø Sistem
Intelejen Pemasaran ( Marketing Intelligence System)
“A maketing
intelligence system is a set of procedures and sources used by managers to
obtain their every day information about pertinent development in the marketing
environment.”
Artinya
:
Sistem intelejen
pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang dipergunakan oleh manager
untuk memperoleh informasi harian mengenai perkembangan penting di dalam
lingkungan pemasaran.
Intelejen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang situasi dan
kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran berusaha
mencari dan meraih data dan informasi yang di butuhkan dan diinginkan oleh
manager pemasaran.
Cara melakukan pengamatan dan
penyelidikan, manager perusahaan dapat menempuh 4 (empat) cara yaitu :
1. Pengamatan tanpa arah ( undirected viewing)
Yaitu
menyingkapkan informasi secara umum tanpa ada tujuannya yang jelas.
2. Pengamatan bersyarat ( conditioned viewing)
Yaitu
penyingkapan informasi secara terarah dan lebih jelas, tanpa melakukan
penelitian secara aktif.
3. Penyelidikan tidak formal ( informal search )
Yaitu
melakukan penyelidikan langsung, tetapi tidak dilakukan secara aktif, hanya
sekedar mengumpulkan informasi –informasi tertentu.
4. Penyelidikan formal ( formal search )
Yaitu
melakukan penyelidikan secara teratur, disusun dengan suatu rencana, prosedur
maupun metodologi yang jelas. Usaha melakukan intelejen pemasaran ini ada
beberapa cara, yaitu :
Pertama, manajer pemasaran melakukan sendiri
dengan membaca referensi, dengan interview atau wawancara langsung dengan
pelanggan, perantara, atau siapapun yang terkait.
Kedua, melatih dan memotivasi tenaga
penjual sebagai mata- mata untuk mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan,
Ketiga, membeli
informasi dari luar.
Keempat, bekerja
sama dengan perantara agar menyampaikan informasi yang diperlukan.
Kelima, membentuk pusat informasi
pemasaran untuk menghimpun dan mengedarkan informasi pemasarannya.
Ø Sistem Riset
Pemasaran (Marketing Research System)
“Marketing
research is the systematic design, collection, analysis, and reporting of data
and findings relevant to a specific marketing situation facing company”.
Artinya:
Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengmpulan analisis,
dan pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi
pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Cara mendapatkan data dan informasi yang spesifik tentang pemasaran
(misalnya penyelidikan efektivitas periklanan), maka manajer pemasaran harus
melakukan pula survai atau penelitian dalam bentuk lain secara sistematis dan
analisis.
Beberapa cara riset pemasaran
a. Meminta jasa mahasiswa atau dosen suatu perguruan
tinggi lokal untuk menyelenggarakan dan merencanakan proyek riset pemasaran.
b. Menggunakan jasa perusahaan yang memang bergerak dalam
bidang riset pemasaran.
c. Melalui departemen atau bagian yang dibentuk oleh
perusahaan tersebut.
d. Asosiasi perusahaan yang memberikan pelayanan
penelitian pemasaran.
Ruang
lingkup riset pemasaran
a. Penelitiann untuk mengetahui
karakteristik pasar.
b. Penelitian pengukuran potensi pasar.
c. Analisis pangsa pasar.
d. Analisis penjualan.
e. Studi mengenai kecenderungan bisnis.
f. Peramalan jangka pendek.
g. Studi mengenai produk yang kompetitif.
h. Peramalann jangka panjang.
i. Studi mengenai harga.
j. Tes terhadap penerimaan
produk.
Proses riset pemasaran
a. Menetapkan masalah dan tujuan riset
Langkah
pertama adalah mendesain riset pemasaran tersebut daan memperkirakan besarnya
biaya. Mendesain rencana penelitian meliputi:
Sumber data
Pendekatan
riset
Instrumen
riset
Rencana
sampling
Metode
kontak
Sumber data:
Pertama mengumpulkan informasi dan sumber
data sekunder, yaitu:
- Sumber internal: laporan rugi laba
perusahaan, neraca, laporan kunjungan wiraniaga dan lain-lain.
- Publikasi pemerintah: kantor
statistik dalam hal ini Biro Pusat Statistik (BPS).
- Majalah dan buku: majalah-majalah
dan bukku ataupun surat kabar yang relevan.
- Data komersial: pusat biro Indonesia
yang dikelola swasta
Data primer:
yaitu melakukan survai ataupun bentuk lainnya. Ini memerlukan biaya yang cukup besar
serta perencanaan yang matang.
-
Pendekatan riset: terdapat empat metode pokok dalam
mengumpulkan data primer, yaitu observasi, kelompok fokus, survai, dan
eksperimen
-
Instrumen riset: instrumen riset atau perangkat riset
ada dua macam:
o Kuisiner,
dan
o Peralatan
makana
-
Rencana sampling: menyangkut tiga keputusan, yaitu:
o Unit
sampling
o Prosedur
sampling
-
Metode kontak: langkah terakhir adalah menentukan
bagaimana caranya subjek dihubungi.
b. Mengumpulkan informasi
Tahap ketiga
dari proses riset pemasaran adalah mengumpulkan informasi. Bagaimana teknik atau
metode pengumpulan data dan informasi tersebut. Selain menggunakan komputer
serta alat elektronik lain, pada zaman modern sekarang banyak mempergunakan
jalur WATS, cuthode-ray tubes (CRT), dan terminal masukan data (data-entry
terminals).
c. Menganalisis informasi
Tahap ke
empat adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul baik secara tabulasi
dan penjelasannya, maupun dengan analisis statistik.
d. Menyajikan penemuan
Tahap
terakhir dari proses riset pemasaran adalah bagaimana menyajikan hasil analisis
atau penemuan tersebut. Penyajian ini dilakukan baik berupa angka-angka ataupun
penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh manajer pemasaran guna
pengambilan suatu keputusan.
Karakteristik riset pemasaran yang baik
Lima
karakteristik riset pemasaran yang baik, yaitu:
a. Metode
ilmiah, artinya riset tersebut menggunakan metoe ilmiah yang tepat.
b. Kreativitas
riset, artinya riset pemasaran tersebut mengembangkan cara-cara yang inovatif untuk memecahkan masalah.
c. Metode
beragam, artinya berusaha tidak hanya terikat pada satu metode, tetapi juga
diupayakan cara lain yang mendukung tingkat kepercayaan data dan informasi yang
dikumpulkan.
d. Model
dan data yang saling bergantung, artinya model dan data atau
informasi-informasinya saling mendukung dengan jelas.
e. Nilai
dan biaya informasi, artinya nilai informasi yang diperoleh hendaklah sepadan
dengan biaya yang dikeluarkan.
Pemanfaatan riset pemasaran oleh
manajemen
a. Konsep yang sempit tentang riset
pemasaran.
b. Kualitas
penelitian pemasaran yang tidak memadai.
c. Hasil
yang diperoleh terlambat sampainya.
d. Penemuannya
kadang-kadang keliru atau salah tanggap.
e. Perbedaan
intelektual antara peneliti manajer pemasaran.
Ø Sistem
Bantuan Dalam Keputusan Pemasaran (Marketing Decision Support System)
MDSS adalah
menyusun sekumpulan data, sistem, alat, dan teknik, dengan bantuan perangkat
keras dan perangkat lunak yang dipergunakan oleh organisasi/perusahaan dan
menginterprestasikan informasi yang relevan dari bisnis dan perubahan
lingkungan untuk membuat suatu keputusan terbaik.
Karena pasar
dan aktifitas pemasaran makin kompleks dan modern, maka para manajer
membutuhkan peralatan canggih untuk menganalisis pasar dan membuat suatu
keputusan. Manajer pemasaran akan menerima dan mempelajari laporan dari
peneliti pemasaran dan lainnya mempergunakan peralatan yang maju, seperti
analisis regresi ganda, analisis optimalisasi, dan lain-lain. Para manajer
membutuhkan kriteria khusus untuk memahami hasilnya agar benar-benar di
mengerti.
Dewasa ini,
banyak perusahaan dimana para manajernya dapat duduk dengan tenang di depan
terminal komputernya, dan komputer mampu menyimpan bank statistik yang terjadi
baik, dan model keputusan yang akan memoles sistem dukungan keputusan pemasaran.
Perkembangan
program perangkat lunak akan mampu membantu para manajer pemasaran
menganalisis, mengendalikan operasi mereka. Suatu bantuan yang menguntungkan
bagi mereka untuk merancang dan mempelajari riset pemasaran, pengelompokan
pasar, menentukan harga dan anggaran periklanan, analisis media, perencanaan
aktifitas perangkat lunak dan lain-lain.
Hambatan penggunaan riset
Beberapa
faktor yang menghalangi penggunaan riset pemasaran, yaitu:
1. Konsepsi
riset pemasaran yang sempit
Para manajer
memandang riset pemasaran sebagai operasi pencariaan fakta. Peneliti pemasaran,
memilih sampel, melakukan wawancara, dan melaporkan hasilnya. Akan tetapi tidak
di jelaskan masalahnya dengan cermat atau alternatif keputusan yang di hadapi
manajemen.
2. Kemampuan
peneliti pemasaran yang tidak merata
Adanya
peneliti pemasaran yang lunak, kurang kreatif, menyebabkan hasil riset kurang
mengesankan.
3. Hasil
temuan riset yang terlambat dan kadang-kadang salah
Terlambatnya
menyajikan (menyampaikan) riset, membuat manajer kecewa dan mulai salah hal ini
mungkin di sebabkan karena faktor penyajian.
4. Perbedaan kepribadian dan penyajiaan.
2.2
Lingkungan pemasaran
Menurut Philip Kotler dan Amstrong
pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
2.2.1
Konsep
Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran
meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan
kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita
dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan
kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang
spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang
spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Lingkungan pemasaran adalah suatu totalitas dari
kekuatan-kekuatan dan keadaan- keadaan yang mempengaruhi pemasaran dari produk
tertentu.
2.2.2
Faktor
Pemasaran
Lingkungan terdiri dari lingkungan internal (terkendali)
atau eksternal (tidak terkendali).
·
Faktor terkendali internal (juga disebut mikro
lingkungan) adalah kemampuan keuangan, perusahaan sumber daya manusia, dengan
lokasi, perusahaan pemasok, perusahaan agen atau distributor. Setiap faktor
lingkungan dapat berubah, dan manajemen yang cerdas harus waspada untuk jangka
pendek dan jangka panjang perubahan dan membuat penyesuaian bauran produk dan
alokasi sumber daya manusia dan keuangan untuk melayani perubahan.
·
Faktor eksternal, tidak terkendali (juga disebut
lingkungan makro) adalah pasar demografis, ekonomi, persaingan, teknologi baru
dan pemerintahan dan kekuatan hokum atu politik.
1.
Lingkungan
mikro
Ada tiga faktor lingkungan yang merupakan bagian dalam
suatu system pemasaran perusahaan dan merupakn factor ekstern perusahaan adalah
pasar, penyedia dan perantara pemasaran.
Secara umum factor tersebut dipandang sebagai factor
yang tidak bisa dikontrol namun memberikan pengaruh yang lebih besar daripada
factor lingkungan makro.
Menurut Kotler (1997) Marketing mix
is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing
objectives in the target market. bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah
alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran
atau target pasar yang dituju.
Terdapat 4 bauran pemasaran :
1.
Product
Product
(produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat,
dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety,
quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties,
and returns.(kotler)
2.
Price / Harga
Price
(harga), yaitu sejumlah uang
yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga
meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and
retail price.( kotler )
3.
Place / Tempat
Place
(tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara
lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport. ( Kotler )
4.
Promotion / Promosi
Promotion
(promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain
sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct
marketing. Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran
(Kotler)
2.
Lingkungan
makro
Lingkungan Makro perusahaan merupakan kekuatan social
yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan
makro perusahaan terdiri dari: Lingkungan demografis, ekonomi, alam, teknologi,
politik, dan budaya.
-
Lingkungan Demografis
Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut
ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistic
lain. Lingkungan demografi menjadi minat utama perusahaan karena lingkungan
demografis menyangkut masyarakat, dan masyarakat membentuk pasar.
-
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah factor-faktor yang
mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Suatu bangsa mempunyai
tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat beragam. Sejumlah negara
mempunyai ekonomi subsisten-negara
mengkonsumsi hasil pertanian dan industrinya sendiri. Negara-negara menawarkan
peluang pasar yang kecil. Ekonomi
industry-menawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang
berbeda.
-
Lingkungan Alam
Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial
dari bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang
meningkat, dan gerakan “hijau” yang berkembang untuk melindungi lingkungan.
-
Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan
teknologi baru, menciptakan produk, dan peluang pasar, yang baru. Teknologi
telah menciptakan benda-benda yang mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan
robotic, alat-alat elektronik mini, komputer, laptop, dan internet. Dengan
adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan peluang baru.
-
Lingkungan Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh
perkembangan-perkembangan dalam lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri
dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang mempengaruhi atau membatasi
berbagai organisai dan individu di dalam masyarakat tertentu.
-
Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan
lain yang mempengaruhi nilai dasar, persepsi, selera, dan perilaku masyarakat.
Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai
dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan
pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai
budaya sekunder.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan penulis
dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut.
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan
yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga
barang jasa dan gagasan.
Dasar sistem informasi yang digunakan oleh manager pemasaran adalah Sistem
Laporan Internal. Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat persediaan,
utang piutang, dan lain-lain. Dengan menganalisis informasi-informasi ini
manager dapat melihat ada atau tidaknya peluang atau masalah penting.
Intelejen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang situasi dan
kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran berusaha
mencari dan meraih data dan informasi yang di butuhkan dan diinginkan oleh
manager pemasaran.
Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengmpulan analisis,
dan pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi
pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaa
Lingkungan pemasaran adalah suatu totalitas dari
kekuatan – kekuatan dan keadaan – keadaan yang mempengaruhi pemasaran dari
produk tertentu.
Lingkungan terdiri dari:
1.
lingkungan internal (terkendali) atau Lingkungan
mikro.
2.
eksternal (tidak terkendali) atau lingkungan makro.
DAFTAR PUSTAKA
Philip
Kotler. Manajemen Pemasaran.
Kotler,
Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1.
Jakarta:Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar